![]() |
Analis MSCI Emerging Markets Index memperkirakan pendapatan perusahaan turun lebih cepat di masa depan daripada saat ini. |
PT. Rifan Financindo Berjangka, BALIKPAPAN. Pasar saham Asia hari ini mengalami gejolak yang mencengangkan, dengan indeks saham utama mencapai level terendah dalam 11 bulan terakhir. Penurunan ini mengguncang para investor dan memicu pembicaraan tentang kemungkinan intervensi pemerintah untuk meredakan ketegangan pasar.
Pasar saham Asia menghadapi penurunan tajam pada hari ini, menciptakan kekhawatiran luas di kalangan investor. Indeks Hang Seng di Hong Kong, Nikkei 225 di Jepang, serta indeks-indeks utama lainnya di seluruh Asia mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global, ketidakpastian perang dagang, dan kekhawatiran tentang potensi kenaikan suku bunga di beberapa negara.
Salah satu peristiwa yang mencolok dalam kejatuhan pasar saham Asia adalah lonjakan tajam dalam nilai tukar Yen Jepang. Yen Jepang dikenal sebagai mata uang "safe haven" atau tempat pelarian aman dalam situasi ketidakpastian ekonomi. Pada hari ini, nilai tukar Yen melesat, menyebabkan kekhawatiran lebih lanjut dalam pasar.
Kenaikan nilai tukar Yen yang cepat memicu pembicaraan tentang kemungkinan intervensi pemerintah Jepang. Intervensi mata uang adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah atau bank sentral untuk mempengaruhi nilai tukar mata uang mereka. Tujuan intervensi ini adalah untuk menghentikan apresiasi atau depresiasi yang tajam dan merusak ekonomi. Namun, ini adalah langkah yang kompleks dan harus dilakukan dengan hati-hati.
Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, ketidakpastian terkait peristiwa geopolitik, perang dagang, dan kinerja perusahaan juga telah mempengaruhi sentimen pasar. Investor sedang mengamati perkembangan terkini dalam perundingan perdagangan internasional dan dampaknya terhadap pasar saham global.
Saham-saham Asia jatuh ke level terendah dalam 11 bulan pada hari Rabu (4/10) setelah data ekonomi AS yang kuat mengirim imbal hasil Treasury ke level tertinggi baru, sementara kenaikan tajam yen membuat para pedagang berspekulasi bahwa pemerintah Jepang telah mengambil tindakan di pasar.
Yen menembus level 150 per dolar sebelum tiba-tiba melonjak ke 147,3. Belum ada konfirmasi dari Tokyo, dan diplomat mata uang utama Jepang tidak memberikan komentar langsung mengenai langkah tersebut. Pasangan dolar/yen terakhir berada di 149,11.
Indeks MSCI yang terdiri dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,4% ke level terendah sejak November, dengan saham Australia juga mencapai titik terendah dalam 11 bulan dan Indeks Kospi Korea Selatan kembali dari break dengan penurunan 1,8%.
Indeks Nikkei Jepang turun 1,7% ke level terendah empat bulan. (knc)
Sumber : RFBNews.com